TEMA
JURNAL 1
NAMA :
WINDA TRIE ANANDA
NPM : 18210532
Kelas :
3ea18
Judul :
pandangan konsumen terhadap bank mandiri
Pengarang : tuti
damayati
Latar Belakang
Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian Bank
dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkannya.
Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran
uang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama
Bank yaitu:
1. Bank sebagai lembaga yang
mungumpulkan dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan.
2. Bank sebagai lembaga yang
menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya.
3. Bank sebagai lembaga yang
memperlancar transaksi perdagangan dan peredaran uang.
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
harapan nasabah dalam melakukan transaksi. Apabila bank tidak mampu melayani
nasabah dengan baik maka kemungkinan yang akan timbul adalah nasabah akan memutuskan
hubungan bisnis dengan bank, dan pada akhirnya nasabah akan memberikan
informasi kepada orang lain yang pada akhirnya, atas informasi tersebut para
nasabah akan memutuskan hubungan dengan bank. Untuk itu kualitas pelayanan
memegang peranan penting dalam mempengaruhi nasabah untuk melakukan transaksi.
Pelayanan merupakan tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan sesuatu. Dengan demikian
pelayanan merupakan perilaku nasabah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah demi tercapainya kepuasan pada nasabah itu sendiri sehingga
akan mempengaruhi keputusan nasabah. Kualitas pelayanan didasarkan pada lima
dimensi kualitas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
emphaty. Tangible, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan
sarana komunikasi. Reliability, yaitu kemampuan perusahan untuk
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat waktu dan memuaskan. Responsiveness,
yaitu kemampuan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap. Assurance, mencakup kemampuan, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
keragu-raguan. Emphaty, mencakup kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan.
PT. BNI berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai
Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian
sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi
digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara
Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih
mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas
perusahaan tahun 1988.
Dalam persaingan yang semakin ketat Bank BNI tidak dapat
hanya mengandalkan pengembangan produk semata, melainkan di tuntut untuk
menjalin hubungan baik dengan para pengguna jasa atau nasabah melalui
peningkatan kualitas produk dan jasa yang di tawarkan. Terciptanya kualitas
pelayanan tentunya menciptakan kepuasan terhadap pengguna layanan, yang pada
akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya terjadi hubungan yang
harmonis antara penyedia jasa dengan pelanggan dan terciptanya loyalitas
pelanggan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka mendorong penulis
untuk membuat penulisan ilmiah mengenai “PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus KCP PT. BNI
Jagakarsa,Jakarta Selatan)”.
1.2
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka didapatlah :
1.2.1.Rumusan Masalah
Kepuasan nasabah adalah salah satu faktor yang dapat
dipergunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan jasa. Untuk itu dalam
penulisan ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a.
Bagaimana
Kualitas Pelayanan PT. BNI Kantor Cabang Pembantu Jagakarsa?
b. Bagaimana
factor-faktor Kualitas Pelayanan yaitu Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya Tanggap),
Assurance (Jaminan), Emphaty (Empati), dan Tangibile (Bukti Langsung)
terhadap Kepuasan Nasabah PT. BNI
Cabang Pembantu Jagakarsa baik secara simultan maupun parsial?
c.
Variabel
apa dari dimensi Kualitas Pelayanan yang paling dominan mempengaruhi Kepuasan
Nasabah pada PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa?
1.2.2.Batasan Masalah
Dalam
penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :
a. Objek penulisan ini adalah responden
yang merupakan nasabah dari PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa.
b. Dalam penelitian ini menggunakan dua
variabel yaitu :
1) Variabel bebas (independen) adalah
tipe variable yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, variabel
independen dalam penelitian ini ada 5
dimensi Kualitas Pelayanan yang terdidiri dari :
a) Reliability (Keandalan
b) Responsiveness (Daya Tanggap)
c) Assurance (Jaminan)
d) Emphaty (Empati)
e) Tangibile (Bukti langsung
2) Variabel terikat (dependen) adalah
tipe variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Adapun variable dependen dalam penelitian ini adalah Tingkat kepuasan Nasabah
terhadap Kualitas Pelayanan PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa
c. Karakteristik responden yang akan
diteliti adalah jenis kelamin, usia, status pekerjaan, lama menjadi nasabah PT.
BNI, dan jumlah bank tempat nasabah menabung.
d. Penelitian ini membahas tentang
pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan Nasabah yang sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan skala Likert dan analisis Linear
Berganda
e. Waktu pengambilan data dalam
penulisan ilmiah ini yakni 10 April 2011 s/d 8 Mei 2012 di KCP PT. BNI
Jagakarsa .
f. Sampel dari penelitian ini adalah 50
responden yang merupakan nasabah PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan
dalam penelitian ini adalah :
a. Mengetahui Kualitas pelayanan PT.
BNI Cabang Pembantu Jagakarsa
b. Mengetahui faktor-faktor pengaruh Kualitas
Pelayanan yaitu
Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Jaminan),
Emphaty (Empati), dan Tangibile (Bukti Langsung) terhadap Kepuasan Nasabah PT. BNI
Cabang Pembantu Jagakarsa baik secara simultan maupun parsial.
c. Mengetahui
variabel yang paling dominan dari dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. BNI Cabang Pembantu
Jagakarsa
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat
yang diharpakan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Praktis
Penulisan ini bermanfaat sebagai masukan bagi pihak PT. BNI
untuk dapat mengetahui dengan jelas bagian mana saja yang memerlukan perbaikan
pelayanan dan peningkatan pelayanan yang pada akhirnya akan meningkatkan atau
membangun hubungan dengan pelanggan atau nasabah, menciptakan kebertahanan
pelanggan/nasabah, menghasilkan pelanggan rujukan, dan memperoleh perbaikan
pelanggan.
b.
Manfaat Akademis
Diharapkan penelitian ini berguna untuk menambah wawasan
pengetahuan yang berkaitan dengan kepuasan konsumen serta sebagai wahana untuk
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama studi di Universitas
Gunadarma dengan kasus-kasus nyata di dalam dunia pelayanan jasa.
c.
Manfaat bagi Pembaca
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
masukan bagi peneliti berikutnya yang berkaitan dengan masalah kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah
1.5
Metode penelitian
Dalam pengumpulan dan data informasi yang dilakukan untuk
mendukung penelitian ilmiah ini mengacu pada beberapa cara berikut :
1.5.1 Objek
penelitian
Penelitian ini dilakukan pada nasabah PT. BNI Cabang
Pembantu Jagakarsa yang belokasi di Jalan Jagakarsa Raya Jakarta Selatan 12620.
1.5.2 Data/Variabel
Data yang dipergunakan adalah data primer yang diperoleh
secara langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi nasabah PT. BNI
Cabang Pembantu Jagakarsa. Penulis mengambil variabel tingkat Kepuasan Nasabah
sebagi variabel dependen dan lima dimensi penentu Kualitas Pelayanan yaitu
dimensi, Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance
(Jaminan), Emphaty (Empati), dan Tangibile
(Bukti Langsung) sebagai variabel independen.
1.5.3 Metode
Pengambilan Data
Metode
pengambilan data dalam penelitian ini adalah :
1)
Pengamatan (Observation)
Penulis melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian
dengan tujuan agar dapat melihat secara langsung aktivitas pelayanan yang
diberikan kepada para nasabah dan sikap yang diperlihatkan para nasabah pada
saat penerimaan pelayanan dari petugas bank
2)
Daftar Pernyataan (Quesioner)
Yaitu dengan memberikan pernyataan tertulis kepada responden
tentang tanggapannya terhadapa kualitas pelayanan pada PT. BNI Cabang Pembantu
Jagakarsa. Bentuk pernyataan merupakan kombinasi pilihan berganda yang
berpedoman dengan skala Likert.
3)
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu metode pengumpulan data
yang dilakukan guna mengetahui berbagai pengetahuan atau teori yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti memperoleh data dari buku,
majalah, jurnal, dan berbagai literature lainnya yang sesuai dengan penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian
Jasa
Definisi jasa menurut Philip Kotler (2002:486) jasa
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun.
Menurut Lovelock
dalam Mts. Arief (2007:11) mendeskripsikan jasa sebagai proses dari pada
produk, di manasuatu proses melibatkan input dan mentransformasikannya sebagai
output. Dua kategori yang diproses jasa adalah orang dan obyek.
Sedangkan, menurut Amstrong (2002:276) jasa
adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
Menurut J.Supranto (2006:227) bahwa jasa atau
pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang,
lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat
berpartisipasi aktif dalam proses pelayanan jasa tersebut. Dalam strategi
pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat
berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan
jasa akan sangat bergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja atau
penampilan yang ditawarkan oleh pihak produsen.
Menurut Berry dalam
Yazid (2005) menyatakan bahwa :”Jasa itu sebgai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas); proses dan unjuk kerja yang intangible”. Mudrick dalam Yazid (2005) mendefinisikan jasa dari sisi penjualan
dan konsumsi secara kontras dengan barang.
2.1.2
Karakteristik Jasa
Menurut Philip
Kotler (2002:488) jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu:
1) Tidak berwujud((Intangibility)
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, tidak dapat
dilihat,dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Mereka
akan menyimpulkan kualitas jasa dari tempat, orang, peralatan, bahan-bahan
komunikasi, symbol dan harga yang mereka amati.
2) Tidak Terpisahkan (Inseparability)
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
Tidak seperti barang fisik yang diproduksi disimpan dalam persediaan,
didistribusikan melewati berbagai penjual, dan kemudian baru dikonsumsi.
3) Bervariasi (Variability)
Jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan
dimana jasa itu diberikan. Jasa sangat beragam kualitasnya untuk setaiap orang
dan waktu yang berbeda.para pembeli jasa sangat peduli dengan variabilitas yang
tinggi dan sering kali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan
untuk memilih.
4) Mudah Lenyap (Perishability)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Bila permintaan berfluktuasi berbagai permasalahan muncul berkaitan
dengan kapasitas menganggur (saat permintaan sepi) dan pelanggan tidak
terlayani dengan resiko kecewa dan beralih ke penyedia jasa lainnya (saat
permintaan puncak)
2.1.3
Dimensi Jasa
Dalam perkembangannya, untuk menilai
kualitas suatu pelayanan dalam riset pelayanan digunakan suatu model yang
dikenal dengan model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan Parasuraman,
dkk dalam Sabihaini (2002), yang meliputi lima dimensi,
yaitu:
1) Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk
memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
2) Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan para
karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.
3) Assurance (jaminan), yaitu kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff, bebas dari
bahaya, resiko, dan keragu-raguan.
4) Empathy (empati), yaitu kemudahan dalam
melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan pelanggan.
5) Tangible (bukti langsung), yaitu fasilitas
fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
2.1.4
Pengertian Kualitas pelayanan
Definisi kualitas pelayanan berpusat
pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan penyampaiannya
untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Rangkuti (2003:21), kualitas
jasa atau pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan
kata lain baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia
jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.
Menurut Lewis dan
Booms dalam Tjiptono dan Chandra (2005), kualitas pelayanan sebagai ukuran
seberapa baik tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan harapan
pelanggan
2.1.5
Mengelola Kualitas Pelayanan
Parasuraman,
Zeithaml, Berry (2004:498) membentuk
model mutu jasa yang menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan mutu jasa
yang diharapkan. Model dibawah ini mengidentikasikan lima kesenjangan yang
mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu:
1) Kesenjangan antara harapan konsumen
dan persepsi manajemen. Bahwa manajemen tidak selalu memenuhi secara tepat apa
yang diinginkan pelanggan.
2) Kesenjangan antara persepsi
manajemen dan spesifikasi mutu dan jasa, yaitu manajemen mungkin memahami
secara tepat keinginan pelanggan, tetapi tidak menetapkan satu kumpulan standar
kinerja tertentu.
3) Kesenjangan antara spesifikasi mutu
jasa dan penyampaian jasa, yaitu para personil mungkin kurang terlatih, tidak
mampu memenuhi standar.
4) Kesenjangan antara penyampaian jasa
dan komunikasi eksternal,yaitu haran konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang
dibuat para petugas perusahaan dan iklan perusahaan.
5) Kesenjangan antara jasa yang dialami
dan jasa yang diharapkan, yaitu kesenjangan itu terjadi bila pelanggan atau
konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan memiliki
persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa.
2.1.6
Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut J.
Supranto (2006:224), kepuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan
dan kinerja yang dirasakan. Jadi, pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa
kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan.
Menurut Day (1984) dalam Fandi Tjiptono, dkk. (2005:197) adalah “respon
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan
sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja actual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya”.
Menurut Oliver dalam Ferrinadewi (2005),
kepuasan merupakan penilaian konsumen terhadap fitur-fitur produk atau jasa
yang berhasil memberikan pemenuhan kebutuhan pada level yang menyenangkan baik
itu dibawah maupun di atas harapan.
2.1.7
Mengukur Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Kotler (2008), mengemukakan beberapa metode yang dapat dipergunakan
setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya serta
pelanggan pesaing, yaitu:
1. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan, perlu
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untk menyampaikan
saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak
saran, menyediakan kartu komentar, atau saluran telepon khusus (Customer Hot
Lines). Informasi yang diperoleh melalui metode ini memberikan idea tau
masukan berharga sehingga perusahaan dapat memberikan respon secara cepat dan
tanggap terhadap masalah yang timbul.
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan
umpan balik secara langsung dari pelanggan, juga memberikan tanda positif bahwa
perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Metode ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Directly reported satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan pada
skala: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas.
b. Derived dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan meyangkut dua hal utama yakni
besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang
mereka rasakan.
c.
Problem analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk
mengungkapka dua hal pokok, yakni: Pertama, masalah yang dihadapi berkaitan
dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d. Importence-performance analysis
Dalam teknik ini, responden diminta untuk merangking
berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap
elemen tersebut. Juga diminta merangking kinerja perusahaan.
3. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa
orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan
atau pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Cara ini dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing.
4. Lost Customer Analysis
Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah
berhenti membeli atau yangn telah beralih pemasok. Yang diharapakan adalah
memperoleh informasi yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan
selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Pada prinsipnya menurut J.
Supranto (2006:224) kepuasan pelanggancdapat diukur. Pada hakikatnya
pengukuran kepuasan pelanggan menyangkutcpenentuan tiga faktor, yaitu:
a. Pilihan tentang ukuran kinerja yang
tepat.
b. Proses pengukuran secara normatif.
c. Instrumen dan teknik pengukuran yang
dipergunakan untuk menciptakan suatu indicator
2.1.8
Pengertian Bank
Menurut UU
RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat
disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun
dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan
memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana,
berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya
sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan
hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa
pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya
diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
2.1.9
Jasa-jasa Perbankan
Jasa-jasa
perbankan sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah
penyedia produk sebagai berikut:
1) Giro, adalah simpanan yang penarikan
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro, saran
pembayaran lainnya dan pemindahbukuan.
2) Sertifikat Deposito, adalah simpanan dalam bentuk
deposito dengan Sertifikat Deposito sebagai bukti penyimpanannya dan dapat
dipindahtangankan.
3) Tabungan, merupakan sumber dana yang berasal
dari masyarakat luas, adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
4) Surat Berharga, adalah surat pengakuan utang,
wesel, saham, obligasi, sekuritas atau setiap derivatifnya atau kepentingan
lain atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar modal dan pasar uang.
5) Kredit, adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi pinjamannya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
6) Pembiayaan berdasarkan prinsip
Syariah (aturan
yang berdasarkan hukum Islam), adalah kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasi
2.1.10
Pengertian Pelanggan dan Nasabah
Menurut Winardi
(2003:24), pelanggan disebut sebagai pasar sasaran bagi perusahaan. Pasar
merupakan suatu kelompok pelanggan yang actual dan potensial untuk produk
tertentu. Diartikan bahwa pelanggan disebut sebagai pasar bagi perusahaan.
Pelanggan yang actual dan potensial maksudnya adalah yang mempunyai kebutuhan,
keinganan, dan kemampuan untuk membeli suatu
produk.
Sedangkan
pengertian nasabah menurut Tjiptono Fandi (2002:14), nasabah merupakan
pihak baik individu maupun organisasi yang menggunakan produk dan jasa bank
dalam pemenuhan kebutuhannya.
Ada sepuluh prinsip mengenai nasabah menurut Tjiptono
Fandi (2002:15), yaitu:
1) Nasabah adalah orang yang paling
penting dalam perbankan
2) Nasabah tidak tergantung kepada bank
tetapi pihak bank yang tergantung pada nasabah.
3) Nasabah tidah pernah mengganggu
jalannya operasional pihak bank, tetapi nasabahlah tujuan dari operasional
bank.
4) Nasabah membantu pihak bank dengan
menghubungi bank tersebut. Pihak bank menolong nasabah dengan melayaninya.
5) Nasabah adalah bagian dari dunia
perbankan. Nasabah bukan orang “luar” bagi perbankan.
6) Nasabah bukanlah benda yang dapat
dihitung dengan statisttik. Nasabah adalah manusia yang hidup dengan memiliki
perasaan serta emosi.
7) Nasabah bukanlah seseorang yang
dapat didebat atau dipermainkan.
8) Nasabah adalah mereka yang datang
dengan kebutuhan dan sudah merupakan tugas bank untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
9) Nasabah pantas mendapatkan pelayanan
yang paling baik dan memuaskan
10) Nasabah
adalah darah dari dari kehidupan perbankan.
2.1.11
Kajian Penelitian Sejenis
Banyak sudah penelitian yang berkaitan dengan kepuasam
konsumen, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Nama :
Ahmad Khoiron
NPM :
032200148
Fakultas :
Ekonomi
Jenjang/Jurusan :
S1/Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap kepuasan Nasabah
pada Bank Syariah Mandiri
Dari hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulan hipotesis
yng pertama dilakukan dengan Uji F, yaitu pengujian secara simultan
(bersama-sama) pengaruh Tangibles (X1),
Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), dan Empati (X5) terhadap kepuasan nasabah (Y). Pada pengujian
ini Ha diterima dutunjukkan dengan besarnya Fhitung sebesar 15,477.
Nilai ini lebih besar dari F tabel (15,477>2,32468). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan dari Variabel tangibles
(X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), dan Empati
(X5) terhadap kepuasan nasabah.
2. Nama :
Sadi
Vol. :
1 No. 2 September 2008
Universitas : STIE AUB Surakarta
Judul Jurnal :Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank (Studi Kasus pada BPR BKK Pati Kota)
Hasil uji hipotesis dengan model
persamaan regresi berganda menunjukkan bahwa untuk variabel assurance, emphaty
dan tangibles masing-masing mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 0,680, 0,253, 0,307 dan signifikansi sebesar 0,000, 0,006 dan
0,003<0,05 sehingga secara parsial variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan dengan arah positif terhadap kepuasan nasabah, untuk variabel reliability
mempunyai nilai koefisien regresi -0,433 dan signifikansi 0,001<0,05
sehingga secara parsial variabel tersebut berpengaruh secara signifikan dengan
arah negatif terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan responsiveness
mempunyai nilai koefisien regresi 0,071 dan signifikansi 0,517 > 0,05
sehingga secara parsial variabel tersebut mempunyai pengaruh tidak signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Hasil uji F sebesar 22,906 dengan signifikansi 0,000
< 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa reliability,
responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Dengan demikian ada pengaruh
antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada BPR BKK Pati Kota.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1.1.1 Variabel
Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya ( Sugiyono, 2007 : 2 ). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
:
1)
Variabel Independen
Variabel
independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya
negatif (Ferdinand, 2006:26). Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
a. Reliability (Keandalan)
b. Responsiveness (Daya Tanggap)
c. Assurance (Jaminan)
d. Emphaty (Empati)
e. Tangibile (Bukti langsung)
2)
Variabel dependen
Variabel
dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat
sebuah masalah mudah terlihat dnegan mengenali berbagai variabel dependen yang
digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang
berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006:26). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah : kepuasan konsumen ( Y )
1.1.2 Definisi
Operasional
Definisi
operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada
penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional menggambarkan pula pengukuran
atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini.
1.
Variabel Bebas (Independent)
Variabel
bebas ialah variabel yang mempengaruhi variabel dependent, baik yang pengaruhnya
positif maupun yang pengaruhnya negatif (Augusty,2007).Variabel bebas pada
penelitian ini ialah :
a.
Kehandalan (reliability)
Kemampuan
dari PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa
untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
Indicator
dari reliability adalah sebagai berikut :
1)
Pelayanan jasa dari awal hingga
akhir (total)
Dalam
menjalankan kegiatan pelayanan, karyawan PT.
BNI Cabang Pembantu Jagakarsa mampu melayani dari awal sampai tuntas.
Nasabah akan merasa puas jika karyawan bertanggung jawab terhadap pelayanan
yang diberikan.
2)
Ketepatan bertransaksi
PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa menunjukkan ketepatan bertransaksi
secara teliti dan akurat agar tidak terjadi kesalahan perhitungan yang dapat
merugikan nasabah. PT. BNI Cabang
Pembantu Jagakarsa menunjukkan ketepatan bertransaksi yang dapat diukur
dengan kebutuhan nasabah, instruksi-instruksi yang berhubungan dengan
transaksi.
3)
Dalam melayani nasabah diharapkan
karyawan PT. BNI Cabang Pembantu
Jagakarsa melakukan sesuai prosedur dan sesuai dengan waktu yang telah
dijanjikan. Layanan yang diberikan sesuai jadwal untuk pekerjaan tertentu dan
jangan membuat kesalahan dalam arti pelayanan yang diberikan sesuai dengan
keinginan nasabah.
b.
Jaminan (Assurance)
Pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para
karyawan bank untuk menumbuhkan rasa percaya dan aman nasabah kepada PT. BNI
Cabang Pembantu Jagakarsa. Indikator dari Assurance sebagai berikut :
1) Kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki karyawan
Karyawan
harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang produk PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa dan informasi dunia perbankan
agar dapat melayani nasabah dengan baik dan mampu dalam melakukan pekerjaannya.
2) Keamanan selama bertransaksi
Menunjukkan
kemampuan pihak PT. BNI Kantor Cabang Jagakarsa untuk memberikan rasa aman
dalam bertransaksi yang diukur dengan adanya petugas keamanan/security dalam
melakukan transaksi keuangan dengan nasabah yang berada diluar kantor. Dengan
rasa aman yang diperoleh nasabah ketika berhubungan dengan karyawan pada saat
melakukan transaksi, maka nasabah akan merasa puas.
3) Keramahan dan kesabaran dalam
memberikan pelayanan
Pada
saat melayani nasabah dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, sopan santun
dalam bersikap, menghormati nasabah. Dan hal ini menunjukkan sikap PT. BNI
Kantor Cabang Jagakarsa yang diukur dengan kesungguhan karyawan untuk membantu
nasabah.
c.
Sarana fisik (Tangible)
Sarana
fisik (Tangible) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya pada pihak eksternal. Indikator dari Tangible yaitu :
1)
Penampilan gedung dan interior
bangunan Meliputi bentuk gedung, suasana ruangan terkesan luas dan lega,
ruangan yang sejuk dan nyaman, hiasan dalam ruangan yang membuat ruangan
menjadi hidup.
2)
Bentuk fasilitas fisik yang
disediakan
Menunjukkan
pihak PT. BNI Kantor Cabang Jagakarsa menyediakan berbagai fasilitas fisik
untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada kantor, parkir yang luas dan
aman.
3)
Penampilan karyawan
Dalam
memikat nasabah PT. BNI Kantor Cabang Jagakarsa mengharuskan karyawannya
mengenakan pakaian seragam selama memberikan pelayanan agar terlihat rapi,
bersih dan professional sehingga enak dipandang.
d.
Daya tanggap (Responsiveness)
Daya
tanggap (Responsiveness) adalah kemauan untuk memberikan pelayanan dan
membantu nasabah yang cepat dan tepat kepada nasabah dengan penyampaian
informasi yang jelas. Indikator Responsiveness sebagai berikut :
1)
Kecepatan dalam penanganan keluhan
nasabah
Kecepatan
merupakan hal penting dalam penanganan keluhan. Menunjukkan kemampuan dalam
menangani keluhan yang diukur dengan kemampuan pihak PT. BNI Kantor Cabang
Jagakarsa dalam menangani keluhan yang diajukan oleh nasabahnya.
2)
Membantu penyelesaian kesulitan
nasabah
Memberikan
bantuan apabila nasabah mengalami kesulitan, baik pada saat transaksi maupun
dalam penyampaian informasi. Seperti kesiapan pihak PT. BNI Kantor Cabang
Jagakarsa dalam merespon permintaan-permintaan khusus nasabah berkaitan dengan
produk yang ditawarkan.
3)
Kecepatan pelayanan
Proses
transaksi dilakukan dengan cepat dan dibuat sistem antrian agar tidak terjadi
antrian berantakan yang menyebabkan menyita waktu nasabah dan kesiapan pihak
PT. BNI Kantor Cabang Jagakarsa pada saat dihubungi nasabah untuk mendapatkan
pelayanan.
e.
Empati (Emphaty)
Empati
(empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada nasabah, dengan berupaya memahami keinginan
nasabah dimana PT. BNI Kantor Cabang Jagakarsa diharapkan memiliki suatu
pengertian dan pengetahuan tentang nasabah, memahami kebutuhan nasabah secara
spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi nasabah.
Indikator Emphaty sebagai berikut :
1)
Perhatian secara personal/individu
Menunjukkan
kemampuan pihak PT. BNI Kantor Cabang Jagakarsa untuk memberikan perhatian
secara personal terhadap nasabah seperti ulang tahun nasabah dan hari besar
keagamaan.
2)
Kenyamanan jam operasional
3)
Mempunyai produk sesuai kebutuhan
nasabah
2.
Variabel Terikat (Dependent)
Kepuasan
nasabah menurut Kotler (2001) adalah perasaan senang atau tidak seseorang yang
muncul setelah terjadi proses membandingkan antara persepsinya terhadap produk
maupun jasa dengan hasil dari produk maupun jasa yang diberikan oleh
perusahaan. Pada penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat perasaan dimana
nasabah merasa puas atas kinerja jasa yang diterima dan diharapkan pada PT. BNI
Kantor Cabang Jagakarsa.
Indikator
kepuasan nasabah sebagai berikut :
1)
Dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan oleh nasabah
2)
Produk yang ditawarkan dapat
memenuhi kebutuhan
3)
Produk-produk yang ditawarkan tidak
ada komplain.
1.2
Penentuan Sampel
1.2.1 Populasi
dan Sampel
Populasi
ialah gabungan dari seluruh elemen
yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang
serupa yang menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2006 : 223). Populasi
dalam penelitian ini adalah orang-orang yang datang ke PT. BNI Cabang Pembantu
Jagakarsa. Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragamnya
usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
Sedangkan
menurut Aritonang (2008:95), “populasi adalah keseluruhan unsur yang menjadi
subyek penelitian”.
Dalam
penelitian ini populasi yang digunakan adalah para nasabah bank PT. BNI yang
datang dan melakukan transaksi di Bank PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa dengan
jumlah 90 orang.
1.2.2 Sampel
Sampel
menurut Arikunto (2008:131) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Sedangkan sampel menurut Aritonang (2008:95) sampel adalah bagian dari
populasi. Dalam penelitian ini tidak seluruh anggota populasi diambil dari
orang-orang yang datang ke PT. BNI Cabang Pembantu Jagakarsa, melainkan hanya
sebagian dari populasi. Penelitian ini mengambil sampel nasabah bank yang
datang. Untuk menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat
digunakan rumus pendekatan slovin (Umar, 2004:78) sebagai berikut :
Jadi,
berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 47,3 di bulatkan menjadi 50 responden.
1.2.3 Teknik
Pengambilan Sampel
Dalam
penelitian ini menggunakan Non Probability
Sampling. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih sampel (Umar, 2005:159). Teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Convenience Sampling atau Accidental
Sampling. Melalui metode Convenience
Sampling atau Accidental Sampling ini, peneliti memiliki kebebasan memilih
responden yang ditemui untuk diteliti (Istijanto, 2005:120). Menurut Sugiyono
(2007:67) menyatakan bahwa Accidental
Sampling adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
1.2.4 Jenis
dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang
diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data
Primer
Data primer menurut (Husein Umar,
2005) adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuisioner. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer dapat dilakukan
dengan cara penyebaran kuesioner langsung kepada nasabah debitur PT. BNI Cabang
Pembantu Jagakarsa.
2. Data
Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung, baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan
penelitian. Data sekunder menurut (Husein Umar, 2005) adalah data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer
atau oleh pihak lain.
1.2.5 Teknik
Analisis Data
Supaya
data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus diolah dan
dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepretasikan, dan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Pada penelitian ini, alat analisis yang digunakan
penulis yaitu dengan skala likert, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji multikolinearitas, analisis regresi
linear berganda, serta pengujian model koefiisien determinasi, uji simultan dan
uji parsial. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan software komputer yaitu SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 17. Dalam penelitian ilmiah ini, peneliti menggunakan metode
Chi Square uji kecocokan, Chi Square uji kebebasan dan Skala Likert.
1) Metode Chi Square (χ2)
Metode Chi Square (χ2) digunakan untuk mengadakan
pendekatan (mengestimate) dari beberapa factor atau mengavaluasi frekuensi yang
diselidiki atau frekuensi hasil observasi (Fo) dengan frekuensi yang diharapkan
(Fe) dari sempel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau
tidak. Uji Chi Square (χ2) dapat digunakan sebagai berikut:
a.
Uji Kecocokan
1.
Ho = Nasabah Nasabah merasa tidak
puas terhadap pelayanan pada Bank
Negara
Indonesia cabang UI Depok.
Ha = Nasabah merasa pusa terhadap pelayanan yang diberikan oleh
Bank Negara Indonesia cabang UI Depok.
2.
Taraf nyata (α) = 5% atau 0,05
3.
Derajat bebas (db) = k – m – 1
4.
Wilayah kritis = χ² tabel = χ² (α ; db)
5.
Fe = total baris : Banyak kolom
χ²hitung =
6. Grafik
Daerah
Penolakan (Ho)
a.
χ² (α ; Db)
7.
Kesimpulan:
a.
χ² hitung ≥ χ²
tabel, maka tolak Ho dan terima Ha.
b.
χ² hitung ≤ χ²
tabel, maka terima Ho dan tolak Ha.
b.
Uji Kebebasan
Uji
kebebasan antara 2 variabel memilik prinsip pengerjaan yang sama dengan
pengujian beberapa proporsi.
1.
Ho = Nasabah merasa tidak puas terhadap pelayanan
pada Bank Negara Indonesia cabang UI Depok.
Ha = Nasabah merasa puas terhadap
pelayanan pada Bank Negara
Indonesia cabang UI Depok.
2. Taraf nyata (α)
= 5% atau 0,05
3. Derajat bebas
(db) = (k – 1) (b – 1)
4. Wilayah kritis
= χ² tabel (α : db)
5. χ² hitung
=
Fe = Pr x Pc x
n
Keterangan : Pr =
proposisi baris
Pc = proposisi kolom
n =
jumlah data
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar