Jumat, 31 Desember 2010

Rangkuman ilmu budaya dasar bab3

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN

A.    PENDEKATAN KESUSTRAAN

Basic Humanities adalah nama semula Ilmu Budaya Dasar,yang berasal dari bahasa lnggris the Humanities. Istilah tersebut berasal dari bahasa latin. Humanus,yang artinya manusiawi , berbudaya , dan halus. Dengan belajar the humanities manusia akan menjadi manusiawi , berbudaya , dan lebih halus.Seni sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities dibanding cabang the humanities lain , karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normative.

Sastra mempunyai peranan penting , alasannya karena sastra mempergunakan bahasa. Sastra lebih mudah berkomunikasi , karena sastra adalah pejabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih tertarik dan mudah mengemukakan gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Ilmu budaya dasar adalah sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya





B.    ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA.

Istilah prosa disebut narrative fiction , prose fiction. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefisinikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pameran , lakuan , peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh imajinasi. Istilah cerita rekaan biasanya dipakai untuk roman , novel , dan cerita pendek.

Dalam kesusastraan Indonesia mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.    Prosa Lama meliputi :            B. Prosa baru meliputi
1. dongeng-dongeng                 1. Cerita pendek
2. hikayat                         2. Roman / novel
3. sejarah                         3. biografi
4. epos                             4. kisah
5. cerita pelipur lara                 5. Otobiografi


C.NILAI –NILAI DALAM FIKSI
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1.    Prosa fiksi memberi kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapat pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri , seperti kejadian yang dikisahkan. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh tingkah lakunya.

2.    Prosa fiksi member informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi . dalam novel kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari sejarah atau jurnalistik.

3.    Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi , dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4.    Prosa memberikan kesimbangan wawasan
Fiksi banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional


D.ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema / pokok bahasan yang terdapat didalam Ilmu budaya dasar. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia , alam , dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan , keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.    Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi , metafora , perbandingan , alegori , sehingga puisi menjadi hidup.
2.    Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda , banyak tafsir
3.    Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu , berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
4.    Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu.
5.    Pengulangan , berfungsi untuk mengintensifikan hal-hal yang dilukiskan , sehingga lebih menggugah hati.
Alasan-alasan mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
1.    Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.     Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
3.     Puisi dan keinsyafan social.
Puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social berupa :
•    Penderitaan atas ketidakadilan.
•    perjuangan  untuk kekuasaan.
•    konflik dengan sesamanya.
•    pemberontakan terhadap hokum Tuhan.